Jumat, 24 Mei 2013
Pengumuman Kelulusan SMA 2013 Sederajat
Do you like this story?
Hari ini adalah hari yang dinanti-nantikan seluruh warga SMA se
Indonesia yang jumlahnya 1,5 juta jiwa, yang telah mengikuti perhelatan
ujian nasional di pertengahan bulan April yang lalu dan hari ini adalah
peresmian perubahan status mereka dari siswa SMA menjadi alumni SMA dan
tahapan berikutnya mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh, jumlah kelulusan SMA
tahun ini sebesar 99,48% sebagaimana kutipan pernyataannya, bahwa jumlah
peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2012–2013 adalah 1.581.286 siswa, dan
siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 siswa, sedangkan
yang tidak lulus berjumlah 8.250 siswa. Jumlah ketidaklulusan mencapai
0,52%
Selain
itu, Nuh memaparkan jumlah peserta UN SMK sebanyak 1.106.140, dan
siswa yang dinyatakan lulus UN SMK berjumlah 1.105.539 siswa, sedangkan
yang tidak lulus berjumlah 601 siswa.
Dibandingkan tahun
sebelumnya, terjadi penurunan tingkat kelulusan siswa SMA dan tahun ini
ada kenaikan jumlah lulusan siswa SMK. Seandainya dibeberkan bukan
persennya, tetapi jumlah siswa SMA/SMK dari tahun ke tahun berapa yang
mengikuti UN serta tidak mengikuti UN, sebab tidak mengikuti UN juga
merupakan faktor ketidaklulusan suatu sekolah, saya pikir informasi
tersebut masih bersifat seadanya. Tidak ada upaya perbaikan mutu
pendidikan di era kebangkitan zaman ini, di tengah kontroversi masih
perlunya UN atau tidak sepertinya tahun depan hal demikian masih terus
terjadi dan terus berulang.
Sebagai bagian
ritual dari suasana persekolahan, ada rekrutmen baru yang fenomenal
dengan penjualan bangku dan cadangan diakhiri dengan Kelulusan Siswa
yang didahului dengan Ujian Nasional terpusat sepertinya sudah menjadi
tradisi turun-temurun dengan berganti-ganti nama atau sebutan. Akankah
negara yang kita cintai dan banggakan ini, masih mempertahankan tradisi
yang sudah tidak lagi diminati negara lain sebagai indikator kemajuan
zaman atau peningkatan? Apakah ini masih disebut pembangunan?
Jika dikatakan
untuk mengukur, bukankah pengukuran yang dilakukan sektoral oleh sekolah
(terutama melalui guru-gurunya) cukup memadai? Jika disebut bahwa
tujuan Ujian Nasional untuk memetakan sekolah-sekolah maju, menengah dan
mundur dari mutu sekolah yang berarti mutu pendidikan? Bukannya lebih
tepat survey bulanan, serta laporan dari supervisor mutu sekolah setiap
mingguan lebih efektif dibandingkan ujian nasional?
Yah sekali lagi,
kepentingan tertentu lebih menguat dibandingkan kepentingan yang
sebenarnya sebagaimana pendapat Prof. Tilaar tentang pencapaian mutu
pendidikan dan proses memperolehnya.
Tetapi yang
penting, bahwa lulus SMA bukan berarti selesai sudah perjuangan para
generasi penerus tunas-tunas bangsa melainkan terus melanjutkan
pendidikan hingga mereka menjadi organ-organ pelengkap sampai menjadi
organ-organ penting dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, berbangsa,
bernegara yang bertujuan mencapai keadilan bersama, kesejahteraan
bersama yang bermartabat dan terpuji di mata seluruh bangsa.
Selamat Merayakan Kelulusan SMA/SMA tahun 2013, panggilan negeri menanti Anda wahai Pemuda Pemudi Indonesia !

This post was written by: Brenley Mars
Brenley is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
0 Responses to “Pengumuman Kelulusan SMA 2013 Sederajat”
Posting Komentar