Sabtu, 29 Desember 2012

Hadiri Perayaan Natal, SBY Tekankan Toleransi Beragama !


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (sumber: presidenri.go.id)
Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling menyakiti, menghina, menindas, dan melakukan kekerasan. 

Dalam Perayaan Natal Nasional 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menekankan pentingnya kerukunan antara umat beragama yang bisa semakin memperkuat keutuhan bangsa.

Tema Perayaan Natal Nasional tahun ini sendiri mengangkat tema "Allah telah mengasihi kita". Menurut SBY, tema ini tidak hanya mengingatkan umat Kristiani untuk selalu bersyukur, tetapi juga sekaligus mengingatkan akan nilai-nilai universal setiap ajaran agama. 

Yaitu untuk saling mengasihi antara umat yang satu dengan yang lain, atau bahwa setiap agama haruslah hidup berdampingan secara harmonis.

"Tidak ada agama yang mengajarkan umatnya untuk saling menyakiti, menghina, menindas, dan melakukan kekerasan. Agama senantiasa mengajarkan persaudaraan sejati di antara umat manusia, serta kehidupan yang jauh dari sifat-sifat buruk," ujar SBY dalam sambutannya, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (27/12).

SBY mengaku bersyukur, Perayaan Natal tahun 2012 berjalan aman, khidmat dan damai. Suasana aman dan tentram dalam perayaan Natal itu menurutnya, diharapkan dapat memperkuat kerukunan dan persatuan seluruh bangsa Indonesia.

Menurut SBY, tahun ini umat Kristiani dapat merayakan ibadah dengan tenang di gereja-gereja. Umat juga menurutnya menikmatinya penuh kegembiraan dan sukacita di tengah keluarga. Dikatakannya, keamanan dalam perayaan Natal tahun ini di berbagai daerah tersebut, tak terlepas dari komunitas agama lainnya yang juga ikut berpartisipasi dalam membantu kelancaran dan kekhidmatan perayaan Natal.

"Itu semua adalah cermin makin dewasanya umat beragama di tanah air kita. Saya berharap, suasana aman, tentram dan damai dalam perayaan Natal ini, makin memperkuat kepercayaan kita tentang bangsa Indonesia yang kuat, bersatu, rukun, dan damai," ujarnya.

Di tengah proses pembangunan yang terus berjalan, pemerintah menurut SBY, memberikan perhatian besar pada peningkatan kualitas kehidupan beragama. Dengan adanya tantangan-tangangan dalam mewujudkan kehidupan antara umat beragama yang rukun dan damai, ia menegaskan bahwa semangat prinsip Bhinneka Tungal Ika haruslah terus dikobarkan.

Menurutnya pula, meningkatkan saling pengertian, toleransi dan kerja sama di antara semua komponen bangsa, adalah hal mutlak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita tidak boleh tercabik-cabik oleh perbedaan, apalagi oleh kebencian dan kekerasan. Justru sebaliknya, kita akan terus kuat karena kita mengelola perbedaan dengan rasa hormat dan cinta di dalamnya," ujar SBY.

Prinsip humanisme, pluralisme, persaudaraan, kerukunan dan kekeluargaan, menurut SBY haruslah terus dijunjung tinggi oleh segenap masyarakat Indonesia. Pemaksaan kehendak, apalagi atas nama agama, haruslah dihindari. SBY berujar, agama tidak boleh menjadi tameng untuk memperjuangkan kepentingan sempit golongan.

Terkait momen Perayaan Natal Nasional 2012, SBY mengajak segenap umat Kristiani untuk menjadi pribadi-pribadi yang beriman. 

Selain itu, ia juga mengingatkan kepada para pemuka agama di seluruh tanah air untuk terus mempererat tali silaturahmi antara agama. SBY juga mendorong dialog antara umat beragama yang dilandasi oleh semangat saling menghormati. Hal ini menurutnya, adalah sesuatu yang sangat fundamental dalam kehidupan berma-syarakat, berbangsa, dan bernegara.

"Mari kita perkuat persaudaraan sesama anak bangsa, untuk Indonesia yang sama-sama kita cintai. Melalui perayaan Natal tahun ini, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, untuk terus berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang makin sejahtera, adil, kuat, dan bersatu," ujar SBY pula.

Hal ini menurutnya, juga berlaku untuk menghadapi tantangan yang makin kompleks di masa mendatang. Ia pun mengaku mencatat tahun 2013 sebagai tahun politik. Oleh karena itu menurutnya, diperlukan kerja sama antara pemimpin politik, agama dan tokoh masyarakat, untuk bersama-sama berpartisipasi dalam upaya mendewasakan kehidupan politik.

Dalam acara perayaan ini, turut hadir Wakil Presiden (Wapres) Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta Herawati Boediono. Berikutnya, sejumlah pimpinan Lembaga Tinggi Negara dan jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, juga ikut hadir dalam perayaan Natal malam ini.

Dalam acara ini, hadirin antara lain disuguhkan dengan puji-pujian yang dibawakan oleh berbagai paduan suara. Acara puncaknya sendiri adalah sebuah suguhan drama musikal tentang kasih dan perdamaian Natal, yang disutradarai oleh Rusdy Rukmarata dan Nia Dinata sebagai penulis skenario.

0 Responses to “Hadiri Perayaan Natal, SBY Tekankan Toleransi Beragama !”

Posting Komentar

Official Sponsor

All Rights Reserved #Mars Indo | Blogger Template by Bloggermint